COCOMO adalah sebuah model yang dikembangkan untuk memperoleh perkiraan
dari jumlah orang-buan yang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk
perangkat lunak. Satu hasil observasi yang paling penting dalam model ini
adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebaai titik
berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan
sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan.
Tidak seperti model estimasi biaya yang lain, COCOMO adalah model terbuka,
sehingga semua detail dipublikasikan, termasuk :
- Dasar
persamaan perkiraan biaya
- Setiap
asumsi yang dibuat dalam model
- Setiap
definisi
- Biaya
yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit
Perhitungan paling fundamental dalam COCOMO model adalah penggunaan Effort
Equation (Persamaan Usaha) untuk mengestimasi jumlah dari Person-Months yang
dibutuhkan untuk pengembangan proyek.
SOURCE LINE OF CODE
Perhitungan COCOMO didasarkan pada estimasi anda pada ukuran proyek dalam
Source Line Of Code (SLOC). Pendefinisian SLOC:
- Hanya jumlah baris kode yang dikirim sebagai bagian dari produk yang disertakan (test drivers dan software pendukung lainnya tidak dihitung).
- Baris kode dibuat oleh staf proyek (kode yang di-generate oleh aplikasi tidak dihitung).
- Satu SLOC adalah satu baris kode secara logis.
- Deklarasi dihitung sebagai SLOC.
- Komentar tidak dihitung sebagai SLOC.
Model COCOMO 81 didefinisikan dalam bentuk Delivered Source Instruction,
yang mana sangat menyerupai SLOC. Perbedaan utama antara DSI dan SLOC adalah
sebuah SLOC mungkin merupakan beberapa baris secara fisik. Sebagai contoh,
sebuah statement “if-then-else” akan dihitung sebagai satu SLOC, tetapi mungkin
dihitung sebagai beberapa DSI.
SCALE DRIVERS
Pada model COCOMO II, beberapa factor terpenting yang berkontribusi pada
durasi proyek dan biaya yang dikeluarkan adalah Scale Drivers. Anda mengeset
setiap Scale Driver untuk mendeskripsikan proyek anda. Scale Drivers tersebut
menentukan eksponen yang digunakan dalam Effort Equation.
Ada 5 Scale Drivers :
a. Precedentednessb. Development Flexibility
c. Architecture / Risk Resolution
d. Team Cohesion
e. Process Maturity
Catat bahwa Scale Drivers telah menggantikan Development Mode dari COCOMO
81. Dua Scale Drivers yang pertama, Precedentedness dan Development Flexibility
sebenamya mendeskripsikan pengaruh yang hampir sama dibanding Development Mode.
COST DRIVERS
COCOMO II memiliki 17 cost drivers. Cost driver tersebut adalah factor
pengali yang menentukan usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek
software anda. Sebagai contoh, jika proyek anda akan mengembangkan software
yang mengatur penerbangan pesawat, anda akan mengeset Required Software
Reliability (RELY) cost driver menjadi sangat tinggi. Rating tersebut
berhubungan dengan effort multiplier 1,26 yang berarti bahwa proyek anda akan
membutuhkan usaha lebih sebesar 26% dibanding proyek software pada umumnya.
COCOMO II mendefinisikan setiap cost drivers dan effort multiplier yang
terhubung dengan setiap rating.
Jenis jenis COCOMO
terdiri dari 3 jenis, yaitu :
- Basic COCOMO Model- Intermediate COCOMO Model
- Complete / Detailed COCOMo Model
1.
Model COCOMO Dasar
Dengan menggunakan estimasi parameter persamaan (dibedakan menurut tipe
sistem yang berbeda) upaya pengembangan dan pembangunan durasi dihitung
berdasarkan perkiraan DSI.
Dengan rincian untuk fase ini diwujudkan dalam persentase. Dalam hubungan
ini dibedakan menurut tipe sistem (organik-batch, sebagian bersambung-on-line,
embedded-real-time) dan ukuran proyek (kecil, menengah, sedang, besar, sangat
besar).
Model COCOMO dapat
diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:
- Proyek
organik (organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif
kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada
permintaan yang relatif fleksibel.
- Proyek
sedang (semi-detached mode)Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan
tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat
keahlian yang berbeda
- Proyek
terintegrasi (embedded mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan
operasi yang ketat
|
Model COCOMO dasar ditunjukkan dalam persamaan 1, 2, dan 3 berikut ini:
keterangan :
E : besarnya
usaha (orang-bulan)
D : lama
waktu pengerjaan (bulan)
KLOC : estimasi
jumlah baris kode (ribuan)
P :
jumlah orang yang diperlukan.
Sedangkan koefisien ab, bb, cb, dan
db diberikan pada Tabel 1 berikut:
Proyek Perangkat Lunak
|
ab
|
bb
|
cb
|
db
|
Organik
|
2.4
|
1.05
|
2.5
|
0.38
|
Sedang
|
3.0
|
1.12
|
2.5
|
0.35
|
Terintegrasi
|
3.6
|
1.20
|
2.5
|
0.32
|
2. Model COCOMO Lanjut (Intermediate COCOMO)
Pengembangan model
COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan
tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan
subkatagori sebagai berikut:
1. Atribut produk (product attributes)
- Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan (RELY)- Ukuran basis data aplikasi (DATA)
- Kompleksitas produk (CPLX)
2. Atribut perangkat keras (computer
attributes)
- Waktu eksekusi program ketika dijalankan (TIME)- Memori yang dipakai (STOR)
- Kecepatan mesin virtual (VIRT)
- Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)
3. Atribut sumber daya manusia (personnel attributes)
- Kemampuan analisis (ACAP)- Kemampuan ahli perangkat lunak (PCAP)
- Pengalaman membuat aplikasi (AEXP)
- Pengalaman penggunaan mesin virtual (VEXP)
- Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)
4. Atribut proyek (project attributes)
- Penggunaan sistem pemrograman modern(MODP)- Penggunaan perangkat lunak (TOOL)
- Jadwal pengembangan yang diperlukan (SCED)
3. Model COCOMO Lanjut (Intermediate COCOMO)
Model COCOMO II, pada
awal desainnya terdiri dari 7 bobot pengali yang relevan dan kemudian menjadi
16 yang dapat digunakan pada arsitektur terbarunya.
Sama seperti COCOMO
Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa digunakan untuk
aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual, nominal, high maupun very
high. Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu. Nilai yang lebih
besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat, sedangkan nilai di
bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal (1) berarti bobot
pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud dari bobot yang digunakan dalam
COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian hari sebagai detail
dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar