Rabu, 05 Desember 2012

Sistem Basis Data


PT. TRAKINDO UTAMA

didirikan pada tahun 1970 oleh pemiliknya, AHK Hamami. Perusahaan ini menjadi dealer resmi untuk Caterpillar pada tahun 1971 dan sekarang memiliki lebih dari 50 cabang di seluruh negeri dari Sumatera ke Papua. Didukung oleh fasilitas pendukung dan jaringan luas untuk suku cadang cadang pasokan yang tak terkalahkan, Trakindo menyediakan layanan kelas dunia untuk pelanggan di konstruksi, pertambangan, kehutanan, pertanian, energi dan sektor industri.

Terdapat beberapa wewenang dalam perusahaan ini yaitu:
§  Director
§  Sales Manager
§  Sales Admin
§  IT Manager
§  Technical Support Staff (software/hardware)
§  Accounting.
§  Purchasing Staff
§  Warehouse Supervisor
§  Human Resources Development dan General Affairs

Perusahaan ini menggunakan software Sybase Power Designer. Alasannya karena Database dapat diciptakan independen dari RDBMS, Sybase tidak bergantung pada vendor tertentu dan Sybase dapat mengkonstruksikan database yang telah dibuat dalam berbagai macam RDBMS.


Rabu, 18 April 2012

APA ITU COOKIES

             Cookies merupakan data file yang ditulis ke dalam hard disk komputer oleh web server yang digunakan untuk mengidentifikasikan diri user pada situs tersebut sehingga sewaktu user kembali mengunjugi situs tersebut, situs itu akan dapat mengenalinya. Jadi dapat dikatakan bahwa cookies merupakan semacam ID card user saat koneksi pada situs. Tiap-tiap website pada umumnya mengeluarkan / membuat cookies sesuai karakterikstiknya. Ada web yang dapat menyapa user tiap kali mengunjungi situs tersebut selayaknya teman lama karena menggunakan cookies.

Jadi secara umum cookies berfungsi untuk.
1. Membantu web site untuk “mengingat” siapa kita dan mengatur preferences yang sesuai sehingga apabila user kembali mengunjungi web site tersebut akan langsung dikenali.
2. Menghilangkan kebutuhan untuk me-register ulang di web site tersebut saat mengakses lagi tersebut (site tertentu saja), cookies membantu proses login user ke dalam web server tersebut.
3. Memungkinkan web site untuk menelusuri pola web surfing user dan mengetahui situs favorit yang sering dikunjunginya.

Meskipun sekilas cookies itu seakan banyak gunanya, akan tetapi sampai sekarang masih menjadi bahan perdebatan mengenai keberadaaan cookies ini, Karena selain membuat sebuah web site terlihat user friendly, cookie juga menghadirkan isu melanggar privasi pengakses web dan masalah keamanan.

Saat user mengunjungi situs yang ada cookiesnya, server akan mencari informasi yang dibuat sebelumnya dan browser membaca informasi di cookies dan menampilkannya. Cookies di simpan di salah satu direktori di dalam hard disk, salah satu cara cepat untuk mencari tahu di mana cookies disimpan yaitu dengan cara search / find ‘cookies’. Misalnya user menggunakan Windows 2000 versi Profesional dengan browser Internet Explorer dan login ke network dengan account “hendri”. Maka cookies itu akan disimpan di direktori (profiles) yaitu C:\Documents and settings\hendri\cookies. Atau di windows 95/98 disimpan di direktori C:\Windows\cookies. Jika menggunakan Netscape, maka file cookies akan disimpan di cookies.txt.

Cookies dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu.

1.     Non persistent (session) cookies. Suatu cookie yang akan hilang sewaktu user menutup browser dan biasanya digunakan pada ‘shopping carts’ di toko belanja online untuk menelusuri item-item yang dibeli,

2. Persistent cookies. Diatur oleh situs-situs portal, banner / media iklan situs dan lainnya yang ingin tahu ketika user kembali mengunjungi site mereka, (misal dengan cara memberikan opsi ”Remember Me” saat login). File file ini tersimpan di hardisk user.

Kedua tipe cookies ini menyimpan informasi mengenai URL atau domain name dari situs yang dikunjungi user dan beberapa kode yang mengindikasikan halaman apa saja yang sudah dikunjungi. Cookies dapat berisi informasi pribadi user, seperti nama dan alamat email, Akan tetapi dapat juga user memberikan informasi ke website tersebut melalui proses registrasi. Dengan kata lain, cookies tidak akan dapat “mencuri” nama dan alamat email kecuali diberikan oleh user. Namun demikian, ada kode tertentu (malicious code) yang dibuat misalnya dengan ActiveX control, yang dapat mengambil informasi dari PC tanpa sepengetahuan user.

Cookies umumnya kurang dari 100 bytes sehingga tidak akan mempengaruhi kecepatan browsing. tetapi karena umumnya browser diatur secara default untuk menerima cookies maka user tidak akan tahu bahwa cookies sudah ada di komputer. Cookies dapat berguna terutama pada situs yang memerlukan registrasi, sehingga setiap kali mengunjungi situs tersebut, cookies akan me-login-kan user tanpa harus memasukkan user name dan password lagi.

Untuk keperluan bisnis, seperti situs amazon.com, menggunakan cookies dapat membantu menghubungkan ke data pembelian yang terdahulu ke basis data yang berisi unique ID dan historikal pembelian. Sehingga mampu merekomendasikan buku yang sesuai dengan selera user. Ini merupakan hal yang menarik, sehingga pembeli akan dengan senang hati untuk kembali ke situs amazon. Situs-situs lain juga menggunakan cookies untuk mengetahui berapa orang yang mengakses mereka setiap harinya. Sehingga angka yang dihasilkan oleh cookies tersebut menunjukkan seberapa sibuknya situs mereka.

MENGENAL PERANGKAT-PERANGKAT DARI WEBCAM


Mungkin Kita sudah mengenal dan melihat bentuk dari webcam ( kamera web ) serta kegunaannya yang biasa kita gunakan untuk video chat, video konferensi atau yang lainnya. Dengan adanya hardware ini, kita dapat berdiskusi lewat internet, tidak hanya kata-kata saja, kita bisa langsung tatap muka face to face dengan orang yang kita ajak berdiskusi. Pernah juga saya dengar bahwa adanya sekolah dimana siswanya tak perlu pergi ke sekolah, ia cukup nongkrong di depan komputer yang pastinya terhubung dengan internet, lalu proses belajar mengajar dapat langsung dilaksanakan lewat kamera web ini. Cukup praktis bukan, inilah keuntungan dari teknologi, memudahkan tugas-tugas manusia.

Cara pemasangan hardware ini pun mudah, layaknya pemasangan printer atau perangkat lain. Biasanya hardware ini sudah memakai USB sebagai penghubungnya dengan komputer, atau bagi kamu yang memiliki sebuah laptop yang terdapat pula webcamnya, cukup dengan menginstal driver-driver bawaan laptopnya. Setelah terpasang, install driver lalu ikuti saja langkah-langkah seperti menginstall biasa. Bila sudah selesai, jalankanlah dan creng-creng…..! Kamu sudah bisa melihat muka kamu yang cantik atau ganteng itu.

Untuk memaksimalkan kualitas dan penggunaan dari webcam, banyak sekali software-software webcam yang tersedia di Internet. Kamu cukup mengetikan beberapa kata di Om Google seperti “software webcam”, langsung Om Google menunjukan alamat untuk mendownload software-software tersebut. Software untuk webcam disebut juga dengan software webcam surveillance. Beberapa software web surveillance memiliki fitur-fitur yang dasar yaitu :

1.     Audio Capturing, dengan fitur ini webcam tidak hanya bisa menangkap gambar tetapi juga dapat menangkap suara. Jadi kita dapat berdiskusi face to face, gambar terlihat suarapun terdengar.

2.     Compressed file, fitur yang penting untuk menghemat ruang harddisk kamu, karena disini gambar akan dikecilkan ukurannya, tetapi yang bagus adalah bagaimana walaupun ukurannya dikecilkan, kualitas dari gambar dan suara tetap bagus dan ciamik.

3.     Remote Acces, dengan adanya fitur ini, kamu dapat mengakses webcam dimanapun kamu berada. Fitur ini biasanya digunakan untuk webcam keamanan tempat.

4.     Motion Detection, fitur yang keren bangat, kerena dengan fitur ini, setiap gerakan dari yang di dapat webcam tersimpan

5.     Alert Option, suatu fitur dimana apabila kamu menyettingnya dengan beberapa kondisi, maka si software ini akan memberitahu kamu tentang apa yang kamu setting sebelumnya. Misalnya seperti kamera keamana saja yang apabila ada sesuatu yang aneh maka akan memberikan peringatan-peringatan.

Dan banyak lagi fitur-fitur dari software webcam ini yang pastinya kedepan semakin bagus.

Kalau kamera IP itu apa??? Trus apa bedanya dengan webcam??? Kalau kamera IP sebenarnya sama dengan webcam namun sesuai dengan namanya kamera IP itu terpasang pada kabel jaringan. Webcam hanya dapat bekerja lewat computer namun kamera IP dapat berkerja tanpa adanya computer yaitu dengan memasangnya pada kebel jaringan yang terpasang internet. Kalau kamera IP sudah terhubung dengan internet, si kamera memiliki alamat IP sendiri sehingga dapat diakses langsung lewat internet. Keuntungannya adalah kamera dapat dipasang dengan jarak tak terhingga, sepanjang kabel jaringan yang ingin kamu pasang sedangkan webcam hanya terbatas oleh panjang kabel USB yang menyertainya.

MENGENAL BIT RATE

Sebelum mendefinisikan apa itu Bit Rate, mari kita definisikan terlebih dahulu apa itu Bit dan apa itu Rate. Rate dalam bahasa Indonesia adalah suatu kecepatan. Sedangkan Bit (kepanjangan dari Binary Digital) dalam bahasa Indonesia adalah kepingan atau potongan. Definisi ini ditranslate dengan program Kamus 2.03 yang dibuat oleh Mas Ebta Setiawan.

Dari definisi tersebut, definisi Bit agak rancu bila kita gabungkan dengan definisi Rate. Namun akan lebih mudah bila kita mendefinisikan Bit menjadi suatu digit antara 1 atau 0 yang merupakan awal pembentukan sebuah char (huruf) atau bilangan. Dari sini kita ketahui bahwa setiap huruf atau bilangan itu dibentuk dari kumpulan bit-bit. Pembentuk kata “Komputer” terdiri dari beberapa bit pembentuk huruf “K”,”o”,”m”,”p”,”u”,”t”,”e”, dan “r”.

Apakah Bit itu sama dengan Byte ? Mungkin ada diantara kita yang menanyakan hal tersebut. Keduanya sama saja yaitu membentuk suatu karakter. Namun 1 Byte itu berisikan 8 buah Bit yang merepresentasikan sebuah karakter pada penyimpanan data di memory system perkomputeran.
Ada hal penting yang harus kita pahami bahwa Byte biasanya digunakan untuk mengetahui kapasitas ukuran data pada suatu media penyimpanan seperti harddisk, flashdisk, dan lain-lain. Ukurannya pun dibagi-bagi menjadi Kilo Byte (KB), Mega Byte (MB), Giga Byte (GB), dll.

Sedangkan Bit digunakan untuk mengetahui ukuran kecepatan suatu transfer data dari tempat satu (terminal) ke tempat lain. Jadi kalau kita sedang mendownload data, lalu kita lihat kecepatan transfernya yaitu 60Kbps, maka artinya adalah kecepatan data masuk adalah 60 Kilo Bit per Second (detik) bukan 60 Kilo Byte per Second.

Dari uraian di atas, dapat kita definisikan bahwa bit rate adalah suatu ukuran kecepatan bit suatu data dari tempat satu ke tempat lain yang biasanya diukur dengan waktu seperti Kbps (Kilobit per second), Mbps (Megabit per second) dan seterusnya. Jadi kalau mau internetan, cari warnet atau WIFI yang besar bitnya biar download file atau main game onlinenya tidak perlu lama menunggu.
Lalu apakah penggunaan Bit hanya pada transfer data layaknya di bidang jaringan computer ? Jawabnya adalah tidak. Bit dipakai dimana-mana, contoh lain dari penggunaan Bit adalah pada file mp3 atau video.

Coba kita klik kanan salah satu file mp3, lalu ke properties-nya. Terdapat tab General dan Summary. Lalu ke tab Summary, di Tab itu kita dapat melihat bahwa mp3 tersebut memiliki properties-properties salah satunya adalah Bit Rate.
Mari lihat gambar dibawah ini, sebagai contoh penggunaan bit rate pada mp3.

Dari gambar, dapat kita lihat bahwa file mp3 ini memiliki bit rate sebesar 128kbps. Lalu apa maksudnya ? Saat kita mendengarkan lagu ini, tiap suara yang keluar, diukur dari bit rate-nya. Karena seperti penjelasan diatas bahwa bit adalah pembentuk dari suatu byte dimana byte itu merepresentasikan sebuah karakter. Jadi semakin besar bit ratenya maka semakin halus juga lagu yang kita dengarkan. Sama seperti halnya dengan video, semakin besar bit rate-nya semakin halus pula tampilan videonya.

Satu hal lagi yang kita harus ketahui dari pengguaan bit adalah saat kita membeli suatu VGA Card. Banyak orang hanya mengukur kapasitas dari VGA tersebut namun melupakan ukuran bitnya. Saya katakan bahwa VGA dengan kapasitas 1 GB dengan bit rate hanya 128 lebih bagus VGA dengan kapasitas 512 dengan bit rate sebesar 256. Mengapa? Pahami lagi definisi dari bit.



Sabtu, 24 Maret 2012

INVESTASI JANGKA PANJANG OBLIGASI

Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk membayar bunga secara periodic atas dasar persentase tertentu yang tetap. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun.
Obligasi secara ringkasnya adalah merupakan utang tetapi dalam bentuk sekuriti. "Penerbit" obligasi adalah merupakan sipeminjam atau debitur, sedangkan "pemegang" obligasi adalah merupakan pemberi pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan. Tujuan utama dari analisa efek dalam penilaian obligasi adalah “rate of return” atau “yield” yang diharapkan dari obligasi tersebut.
Untuk menggambarkan investasi dalam obligasi, anggaplah bahwa pada tanggal 1 maret 199A sebuah perusahaan membeli 100 lembar obligasi perusahaan XYZ yang bernilai nominal Rp. 100.000 per lembar. Harga perolehan adalah Rp. 9.024.000 atau Rp. 90.240 per lembar. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 april 199F, berbunga 12% setahun. Bunga dibayar dua kali setahun tiap-tiap tanggal 1 april dan 1 oktober. Jumlah yang harus dibayarkan untuk obligasi ini dihitung sebagai berikut:
            Harga obligasi                                     Rp       9.024.000
            Bunga yang sudah berjalan:
                        5/12 x 12% x Rp 10.000.000 Rp           500.000
            Jumlah yang dibayarkan                     Rp        9.524.000
Oleh karena bunga obligasi dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober maka pembayaran terakhir sebelum terjdinya pembelian adalah pada tanggal 1 Oktober 199A – 1. Dengan demikian, pada saat pembelian bunga yang sudah berjalan adalah 5 bulan, seperti dalam perhitungan diatas, adalah Rp 500.000. jumlah ini merupakan hak penjual dan harus ditambah pada harga obligasi ayat jurnal yang dibuat untuk transaksi ini adalah sebagai berikut:
            (D)       Investasi dalam obligasi                      9.024.000
            (D)       Pendapatan bunga                                500.000
            (K)       Bank                                                                            9.524.000

Pada tanggal 1 april 199Aperusahaan XYZ membayarkan bunga setengah tahunannya. Untuk 100 embar obligasi yang dipegang perusahaan dalam contoh ini akan diperoleh bunga sebesar :
            6/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp  600.000
Ayat jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
            (D)       Bank                            600.000
            (K)       Pendapatan bunga      600.000
Pada tanggal 1 Oktober 199A, bunga sebesar Rp 600.000 aka diterima lagi dari perusahaan XYZ dan ayat jurnal yang sama dengan diatas harus dibuat unuk itu. Pada tanggal 1 September 199A saat perusahaan yang memiliki obligasi akan menyusun laporan keuangannya, bunga yang sudah berjalan untuk obligasi yang dimiliki adalah untuk tanggal 1 Oktober sampai tanggal 31 Desember 199A (3 bulan). Jumlahnya adalah:
            3/12 x 12% x Rp 10.000.000 = Rp 300.000.
Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat untuk bunga yang sudah berjalan afdalah sebagai berikut:
            (D)       Bunga masih harus diterima               300.000
            (K)       Pendapatan bunga                              300.000
AMORTISASI AGIO/DISAGIO
Disamping terhadap bunga yang sudah berjalan, ayat jurnal penyesuaian juga perlu dibuat terhadap perbedaan antara nilai nominal obligasi dengan harga pokoknya. Seperti terlihat di atas, nilai nominal untuk 100 lembar obligasi dalam contoh adalah Rp.10.000.000, sedang obligasi tersebut dibeli hanya dengan harga Rp.9.024.000. selisih lebih nominal obligasi dengan harga pokok pembeliannya disebut dis-agio (discount). Apabila nilai nominal lebih kecil daripada harga pokok, maka selisihnya disebut agio (premium). Nilai nominal sebesar Rp.10.000.000 berarti bahwa pada saat jatuh tempo pemilik obligasi akan menerima pembayaran kembali sejumlah itu. Tanpa adanya jurnal penyesuaian,  berarti disagio herus sekaligus dibebankan sebagai pendapatan pada saat pembayaran kembali, Perlakuan demikian kurang tepat, karena pembebanan disagio menjadi tidak merata sepanjang masa pemilikan obligasi. Disagio (demikian juga dengan agio ) harus diamortisasikan sedemikian rupa sehingga pada waktu pembayaran kembali, perkiraan investasi bersaldo sebesar nilai nominal obligasi.
       Amortisasi disagio untuk obligasi tersebut diatas dihitung dengan cara seperti yang dijelaskan di bawah ini:
       Nilai nominal obligasi                                            Rp.     10.000.000
     Harga perolehan obligasi                                           Rp.      9.024.000
     Disagio obligasi                                                         Rp.         976.000
     Jangka waktu pemilikan (1 maret 199 A
        Sampai dengan 1 april 199F)                                           61 bulan
     Amortisasi disagio per bulan
     (Rp. 976.000 : 61)                                                      Rp.         16.000
     Amortisasi disagio per lembar obligasi
         Per bulan (Rp.16.000 : 100)                                   Rp.             .160 
   
     Amortisasi disagio untuk tahun 199A (10 bulan ) terhadap 100 lembar obligasi adalah: 10 x Rp  160.000 =  Rp. 160.000. Ayat jurnal penyesuaian yang harus di buat untuk mencatat amortisasi disagio adalah sebagai berikut  :
   (D)    investasi dalam obligasi                       160.000
    (K) Pendapatan bunga                                                                     160.000
     Dengan adanya ayat jurnal penyesuaian tersebut, yang dilakukan tiap tiap tahun, maka pada saat jatuh tempo, perkiraan investasi dalam obligasi akan berjumlah Rp. 10.000.000. jumlah inilah yang akan diterima pada saat obligasi di bayar kembali oleh perusahaan yang mengeluarkannya.
KARAKTRISTIK OBLIGASI
1. Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)
            Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.
2. Jangka waktu obligasi
            Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena dianggap risikonya kecil.
3. Principal dan Coupon rate
            Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan redemption value, maturity value, par value or face value. Coupon rate juga disebut nominal rate, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun
kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon.
            Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya coupon. Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan membayar bunga per tahun sebesar $80.
4. Jadwal pembayaran
            Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh perusahaan penerbit, dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan.
5. Diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah (Levy 29-30).

PENERBIT OBLIGASI
Penerbit obligasi ini sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi ini sangat ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas :
Bagian yang terpenting dalam suatu obligasi adalah :
  • Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
·         Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
  • Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan dimana pada saat tersebut penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali / pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban kepada pemegang obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut. Beberapa obligasi diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal tahun 2005, pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi yaitu :
    • Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1 tahun;
    • Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun;
    • Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya di atas 10 tahun.
            Penentuan besarnya “rate of return”
Besarnya “rate of return” atau “yield” dari obligasi yang akan dipertahankan sampai hari jatuh temponya dapat dihitung dengan rumus shortcut formula sebagai berikut :
Rate of Return  = ( C x nilai nominal ) + f-p/n
                       p+f
                        2
Keterangan :
C = bunga tahunan dalam rupiah
f = harga nominal dari obligasi atau jumlah yang akan diterima
p = harga pasar
n = umur obligasi
Contoh soal :
Suatu obligasi dengan nilai nominal Rp 15.000 yang mempunyai harga pasar Rp 10.000 mempunyai umur ekonomi 5 tahun dan membayangkan cupon (bunga obligasi) sebesar 6% setiap tahunnya. Tentukan besarnya Rate of Return dari obligasi tersebut apabila obligasi itu mempertahankan sampai jatuh tempo.
Jawab :
Rate of Return =  ( C x nilai nominal ) + f-p/n
                                           p+f
                                             2
Rate of Return = 6% (10.000) + 15.000-10.000/5 
                                     15.000-10.000/2 
                       =   1.600 
                            12.500 
                       = 0,128 atau 12,8%


Penetuan nilai obligasi
Pada prinsipnya nilai obligasi didasarkan pada tingkat bunga yang sedang berlaku. Apabila obligasi itu tidak mempunyai hari jatuh tempo maka nilainya ditentukan dengan mengkapitalisasikan bunga tahunnya atas dasar tingkat bunga yang berlaku pada waktu itu ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Nilai =  R
                                                                                  i
Keterangan :
R = bunga tahun
i = discount rate
Contoh :
suatu obligasi yang tidak mempunyai hari jatuh tempo mempunyai nilai nominal Rp 20.000 dan membayarkan bunga Rp 6.000 setiap tahunnya. Berapa nilai obligasi tersebut berdasarkan pada kondisi pasar pada ini dimana tingkat bunga yang berlaku adalah 15% ?
Jawab :
Nilai = R
            i
6.000   = Rp 40.000
 0,15   
  • Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi. Biasanya suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya obligasi, tetapi juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR, dan lain-lain. Istilah "kupon" ini asal mulanya digunakan karena dimasa lalu secara fisik obligasi diterbitkan bersama dengan kupon bunga yang melekat pada obligasi tersebut. Pada tanggal pembayaran kupon, pemegang obligasi akan menyerahkan kupon tersebut ke bank guna ditukarkan dengan pembayaran bunga.
  • Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi. Di Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah tahunan", yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa, kebanyakan obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.
  • Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan pemerintah dan undang-undang komersial dimana dokumen ini di hadapan pengadilan diperlakukan sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit sekali diubah dimana perubahan hanya dapat dilakukan atas persetujuan mayoritas pemegang obligasi.
  • Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli obligasi ataupun penerbit obligasi.
·         Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk melunasi obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal sebagai obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak kepada penerbit untuk melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi mengharuskan penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya digunakan bagi obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali persyaratan yang ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna membebaskan penerbit dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas obligasi tersebut. namun dengan biaya yang lebih tinggi.
·         Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk memaksa penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa jatuh tempo; lihat opsi jual.
·         Tanggal pelaksanaan opsi adalah tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual dapat dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi.
Dana jaminan atau yang juga dinenal dengan istilah sinking fund adalah merupakan suatu syarat dalam "dokumen resmi" yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu dari obligasi yang dapat dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar kepada wali amanat yaitu dengan cara melakukan pembelian secara acak atas obligasi yang diterbitkannya atau pilihan lainnya dengan membeli obligasi di pasaran lalu menyerahkannya kepada wali amanat.
  • Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan saham anak perusahaan penerbit.

PROSES PENERBITAN DARI SUATU OBLIGASI
Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui penjamin emisi atau juga dikenal dengan istilah "underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang.

JENIS-JENIS OBLIGASI
Sekuritas pasar modal meliputi instrumen-instrumen yang lebih besar dari satu tahun dan isntrumen-instrumen yang tidak memiliki masa jatuh tempo. Secara umum, pasar ini terjadi karena adanya instrumen yang berisi sekumpulan aliran kas yang dijanjikan, atau menawarkan partisipasi untuk mendukung profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang. Dalam sekuritas pasar modal ni terdapat dua macam instrumen yaitu fixed income securities dan equity income securities. Fixed income securities terbagi dua kategori besar yaitu:

1. Government Bond
            Seperti T-Bills, US Treasury Notes dan US Teasury Bond adalah sekuritas pemerintah yang digunakan untuk pendanaan dalam utang pemerintah. Pembayaran kuponnya bersifat semi-annual. Ketika diterbitkan, US Treasury Notes memiliki masa jatuh tempo 2 (dua) sampai 10 (sepuluh) tahun dan US Treasury-Bond memiliki masa jatuh temponya lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu pertama, Callable Bond yang biasanya dibeli kembali oleh penerbitnya pada harga tertentu di masa yang akan datang. Kedua, Federal Agency Bond. Ketiga, Municipal Bond, yang diterbitkan oleh pemerintah lokal untuk mendanai highways, sistem perairan pendidikan dan capital project lainya. Ada 2 (dua) tipe Multicipal Bond yaitu General Obligation Bond dan Revenue Bond. (Levy 40-41)
.

2. Corporate Bond
            Corporate Bond adalah sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang menerbitkan untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan pokok pinjaman kepada pemlik obligasi, selama jangka waktu tertentu. Perusahaan yang menerbitkan obligasi disebut debitur, sedangkan investor yang membeli obligasi disebut kreditur. (Timothy and Joseph 408). Jenis-jenis Corporate Bond adalah:

3. Secured Bonds
            Secured Bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh sejumlah aset.
4. Mortgage bonds
            Mortgage bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh aset riil (bukan dalam bentuk finansial).


5. Unsecured bonds (Debentures)
            Unsecured bonds adalah obligasi yang penerbitannya tidak memiliki jaminan. Pembayaran sangat bergantung pada kemampuan dan kemauan dari perusahaan penerbit untuk memberikan bunga yang dijanjikan dan membayar pokok pinjaman sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Jika terjadi gagal bayar, maka pemegang obligasi akan menjadi unsecured creditors. Investor tidak memiliki hak atas harta perusahaan.

6. Convertible bonds
            Convertible bonds adalah salah satu jenis obligasi yang memiliki kekhususan. Obligasi ini dapat dikonversi ketika terdapat keputusan pemilik obligasi menjadi sejumlah sekuritas lain yang diterbitkan oleh perusahaan yang sama. Biasanya sekuritas lain tersebut adalah common stock.

7. Variable-Rate bonds
            Obligasi yang memberikan pembayaran kupon yang bervariasi mengikuti frekuensi bunga yang berlaku di pasar atau market rate index.

8. Putable bonds
            Putable bonds adalah obligasi yang dapat dicairkan sebelum jatuh tempo sesuai dengan keputusan dari pemilik obligasi.

9. Junk bonds
            Junk bonds biasanya dikenal dengan sebutan high-yield bonds, adalah obligasi yang memiliki peringkat dibawah investment grade. Disebut junk karena obligasi ini lebih berisiko dari obligasi yang berkategori investment grade.

10. International bonds
            International bonds adalah obligasi yang dijual di negara lain. Obligasi dapat diperdagangkan dalam satuan mata uang negara lain atau obligasi diperdagangkan di negara lain dalam mata uang perusahaan penerbit biasanya disebut Eurobonds.

11. Super Long-Term bonds
            Obigasi yang memiliki masa jatuh tempo lebih besar atau sama dengan 100 tahun.

OBLIGASI DI INDONESIA
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
  1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
  2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
  3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;
  4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.
PASAR OBLIGASI
Jenis pasar obligasi, yaitu :
1. Pasar Primer. Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Pasar Sekunder. Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon.
Tata Cara Pemotongan PPh Final atas obligasi
Pemotongan PPh yang bersifat final atas penghasilan yang diterima dari obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan perdagangannya di bursa efek, dilakukan oleh :
  • Penerbit obligasi (emiten) atau kustodian yang ditunjuk selaku agen pembayaran :
    1. atas bunga, yang diterima oleh pemegang interest bearing bond, pada saat jatuh tempo bunga; dan
    2. atas diskonto, yang diterima baik oleh pemegang interest bearing bond maupun pemegang zero coupon bond, pada saat jatuh tempo obligasi.
  • Perusahaan efek (broker) atau bank selaku pedagang perantara :
    1. atas bunga dan diskonto bagi pemegang interest bearing bond dan atas diskonto bagi pemegang zero coupon bond, yang diterima penjual obligasi pada saat transaksi.
  • Perusahaan efek (broker), bank, dana pensiun, dan reksadana, selaku pembeli obligasi langsung tanpa melalui pedagang perantara atas bunga dan diskonto dari interest bearing bond dan zero coupond bond yang diterima atau diperoleh penjual obligasi pada saat transaksi.